Selasa, 19 November 2013



Arti sabuk dalam PSHT:

~arti sabuk polos/hitam =Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa
siswa yg berada di tingkat
polos adalah siswa yg buta atau tidak
mengetahui dgn baik
organisasi Persaudaraan
Setia Hati Terate. Warna
hitam menunjukkan warna
dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna
sabuk polos dapat berarti
juga siswa polos adalah
siswa yg baru blajar dan
baru mengenal
Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh
ditunjukan kepada orang
lain.

~Arti sabuk jambon/
merah muda
:   
 Sabuk jambon atau merah muda secara mendasar
mengandung maksud
bahwa siswa jambon
adalah siswa yg mulai
mengenal SH Terate dan
mengenal arah yg benar. Warna jambon atau merah
muda mengandung arti
warna keragu-raguan,
jadi sifat ragu-ragu selalu
ada di siswa tingkatan
jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga
mengandung maksud
adalah sifat matahari yg
terbit atau sifat matahari
yg terbenam, yaitu sifat yg
mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih
dalam taraf mengantung
dan belum tetap
wataknya.

~Arti sabuk hijau: Sabuk hijau secara mendasar mengandung
maksud bahwa siswa
hijau adalah siswa yg
sudah mantap/tenang
hatinya. Warna hijau
mengandung arti warna keadilan dan keteguhan
dalam menjalani sesuatu.
Sifat inilah yg di harapkan
terbentuk pada siswa
hijau, dimana siswa
tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk
madep, karep, mantep,
dengn mengutamakan
ajaran SH Terate
.

~Arti sabuk putih:

Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan
siswa yg terakhir dalam
latihan Persaudaraan Setia
Hati Terate. Sabuk putih
berarti bahwa seseorang
yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang
yg telah mengerti arah yg
sebenarnya dan telah
mengetahui perbedaan
antara benar dan salah.
Pada tingkatan ini, seorang siswa akan
menamatkan pelajaran SH
Terate baik pelajaran olah
kanuragan (beladiri)
maupun pelajaran
kerohanian/ke-SH-an. Warna putih
melambangkan kesucian,
oleh karena itu sifat dan
watak yg diharapkan dari
siswa tingkat putih adalah
siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan
prinsip kebenaran, dan
bersikap tenang seperti
air yg mengalir. Dalam
suatu pepatah SH Terate
disebutkan "tiniti liring, tindak ing ati".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar