Rabu, 15 Januari 2014

KATA KATA MUTIARA








sebelum di sah kan menjadi anggota PSHT (warga) pastilah ada kegiatan mencari tanda tangan sebut saja begitu dan arti sebenarnya adalah silaturahmi antara sedulur muda sowan/datang ke sedulur tua yang intinya meminta doa restu dan ular-ular/ wejangan agar nantinya bisa d sahkan dan menjadi warga PSHT yg mampu dan "memiliki budi pekerti yg tinggi tahu benar dan salah" seperti dalam tujuan di PSHT sendiri... berikut adalah beberapa kata-kata dari warga senior yg biasa diberikan kepada adik-adiknya, setiap kata yg di keluarkan oleh para warga senior berbeda orang pasti berbeda kata-katanya sesuai dengan apa yg mereka miliki/alami dalam masa-masa berorganisasi di PSHT :





* Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekita kita,           semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat).


* Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).


* Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

* Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

* Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

* Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

* Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi)

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

* Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

* Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

* sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dhadi cubo( seberapa besar masalh jika diterima dengan lapang/ikhlas hanya menjadi cobaan/ringan

* ngeli yo ngeli neng ojo sampek keli (mengalir dalam kehidupan boleh saja tapi jangan sampai terbawa)

* iso o urip sajroning urip ojo mung urip uripan (hiduplah yg benar2 hidup jangan cuma hidup hidupan)



Emo Comments Pictures

Minggu, 12 Januari 2014

PERUBAHAN BAJU DLM SH TERATE

PENGUMUMAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE "Baju siswa  terbaru...........................

 


 



 

 Hasil rapat pengurus pusat PSHT Demi Lestarikan seragam agar tidak di Klaim Organisasi lain, karena mulai maraknya Perkembangan Perguruan Silat baru pengurus pusat menekankan kembali dan merumuskan tingkatan di SH Terate sekarang adalah dari tingkat satu - sampai tingkat sembilan. Baju siswa lain dengan baju warga Baju siswa pakai tiga kancing dgn Kerah Koko berwarna hitam (tdk pakai tali) Menggunakan Logo Hati Bersinar saja brtulis Cabang PSHT sedangkan pelatih pakai baju sakral TETAP dengan Lambang PSHT ...... 


Berlaku mulai Januari thn  2014 seluruh umat SH Terate di atas bumi di bawah langit harus melaksanakan mulai tahun 2014 . Berikut Penjelasan lbh Detailnya

Baju siswa lain dengan baju warga, Baju siswa pakai tiga kancing berwarna hitam (tidak pakai tali), sedangkan pelatih pakai baju sakral sampai tingkat 9 Berlaku mulai Januari 2014.

FOTO TEKNIK DAN PASANGAN











































GAMBAR SENJATA PESILAT

Gambar Senjata Yang Digunakan Dalam Pencak Silat

Berikut ini adalah beberapa senjata yang digunakan dalam beladiri pencak silat, diantaranya adalah pisau, keris, Trisula, dan lain lain. 

































KEBATINAN

             KEBATINAN JAWA








Kebatinan

Orang Jawa, orang Indonesia, orang Timur senang dengan kebatinan.

Kebatinan adalah laku, usaha dengan melalui rasa, hati yang bening, untuk mengetahui urip sejati, hidup sejati. Laku batin tersebut dilandasi perbuatan dan perilaku yang baik, budi luhur, hati bersih suci, dengan selalu mendekatkan diri dan manembah kepada Gusti, Tuhan.

Beberapa pengalaman akan dialami oleh pelaku kebatinan, ada yang enak, ada yang dirasa berat, semua itu adalah bumbu-bumbu kehidupan dalam menapaki jalan Ilahi.

Pengalaman puncak pelaku kebatinan/ spiritualis adalah kenyataan bahwa dirinya sebagai kawulo berada dalam hubungan serasi dengan Gusti, Tuhan.
Istilah populernya adalah :
Jumbuhing kawulo Gusti         - Hubungan serasi kawulo Gusti
Manunggaling kawulo Gusti    - Manunggalnya kawulo Gusti
Pamore kawulo Gusti             -Bersatunya kawulo Gusti
Yang intinya berarti : Seorang anak manusia telah berada dikehidupan sejati dalam lindungan keagungan Tuhan.


Timbulnya kebatinan

Timbulnya kebatinan sebenarnya adalah hal logis, setelah manusia dalam pengalaman menjalani kehidupan ini, menemukan fakta bahwa hidup dan alam ini , tidak hanya terdiri dari benda-benda dan zat-zat yang lahir saja. Selain yang lahir, yang kasat mata, ada juga hal-hal yang tidak terlihat oleh mata, tetapi sebenarnya ada, eksis.

Selain ada yang konkrit , ada yang abstrak, yang diakui oleh siapapun, seperti : pikiran, gagasan, batin dsb. Jelas, selain lahir ,ada batin.

Sebelum sesuatu termanifestasi, muncul, lahir, sesuatu itu berada dulu didalam angan-angan, pikiran, yaitu batin.

Setiap tindakan yang dilakukan, muncul dialam lahir, tentu sebelumnya di-batin dulu.


Batin itu luas dan dalam

Dengan pengertian dasar seperti diatas, maka yang termasuk lahir adalah apa saja yang kelihatan oleh mata, sedangkan yang tidak kelihatan termasuk ranah batin.

Pandangan yang ditangkap mata juga ada dua.
Pertama : Yang bisa dilihat oleh mata lahir, mata biasa.
Kedua     : Ada orang yang tajam mata batinnya, sehingga mampu melihat yang oleh kebanyakan orang disebut gaib.

Perlu diketahui bahwa setiap orang secara alami,dari “ sononya” juga dilengkapi, memiliki mata batin. Itu anugerah Tuhan, bukan takhayul!

Tetapi kemampuan fungsi mata batin, sejak anak kecil telah dikalahkan oleh logika, yang ditanamkan oleh orang tua dan pergaulan umum.

Tidak hanya mata batin yang ditutup; kepekaan otak , rasa dan indra yang lain , juga ditutup.

Jadi yang terjadi sesungguhnya,kepekaan mata batin, otak batin, rasa batin , itu tidak hilang, hanya sengaja ditutup atau dihalangi atau tidak dikembangkan. Alasannya : Tidak sesuai dengan logika.

Oleh karena perangkat-perangkat batin secara alami dan sah dimiliki setiap manusia, maka hal tersebut tak bisa dihilangkan. Sekali lagi, yang terjadi hanyalah fungsinya tidak dihidupkan.

Seorang manusia yang terbuka mata lahir dan batinnya, tetap berfungsi otak dan rasa batinnya, dia bisa melihat dan memahami yang kelihatan dan “ yang tidak kelihatan”.

Sehingga yang disebut dunia nyata itu relatif. Ini tidak perlu diperdebatkan.

Kesimpulannya sebagai berikut :
Bagi saudara-saudara kita yang fungsi perangkat-perangkat batinnya tidak diaktifkan, dibiarkan tertutup, yang dilihat adalah yang nyata secara konkrit. Itu bagus, wajib bersyukur kepada Tuhan, karena mempunyai mata, otak dan panca indra normal yang berfungsi bagus.

Sementara itu, saudara-saudara kita yang perangkat-perangkatnya berfungsi lahir batin, mampu melihat dan mengetahui bahwa kenyataan itu terdiri dari dua hal, yaitu :
Yang nyata bagi setiap orang ditambah “ yang tidak kelihatan”

Ini sebenarnya hal yang normal saja, katakanlah bahwa orang tersebut memanfaatkan sepenuhnya karunia yang diberikan oleh Tuhan.


Membuka kembali perangkat-perangkat batin.

Karena yang mempunyai kemampuan melihat termasuk hal-hal yang disebut gaib jumlahnya sedikit, orang-orang seperti itu secara salah kaprah dipandang mempunyai kemampuan diatas normal, ada yang menyebut mereka paranormal, bahkan supernormal dlsb.

Untuk membuat keadaan lebih ramai, orang-orang yang disebut paranormal itu senang dengan julukan itu dan memanfaatkan kesempatan ( katanya ini lumrah , masih manusiawi) untuk mendapatkan rejeki dari situ.
Lalu memberikan konsultasi, tidak lagi berdasarkan suka rela sebagai sesama manusia mahluk Tuhan, tetapi ada tarifnya, harus dibayar. Mudah-mudahan, mereka memberikan petunjuk dan pendapat yang benar, tidak akal-akalan. Kalau yang minta tolong orang yang tidak punya dan lagi susah, mudah-mudahan digratiskan, bahkan dibantu uang transportnya untuk pulang naik bis!

Ini semua tentu terpulang kepada watak, nurani dan tingkat kesadaran spiritualnya.

Supaya anda tidak perlu ke “paranormal” kalau lagi bingung atau punya masalah, selain perlu lebih banyak berdoa kepada Tuhan, tenangkan perasaan anda, kendalikan emosi, mulailah berlatih santai membuka kembali fungsi-fungsi perangkat “gaib” yang anda miliki.

Tentu untuk itu anda harus sabar, melatih diri, karena perangkat-perangkat itu sudah lama sekali tidak difungsikan. Kalau terbukanya terlalu cepat atau tiba-tiba, nanti anda kaget dan bisa mengalami goncangan jiwa.

Pelaksanaan dan latihan tersebut hanya melibatkan dan berhubungan dengan diri anda sendiri dan diberkati oleh Tuhan.

Latihan mengolah batin, bisa dilakukan sendiri atas dasar kemantapan hati yang pasrah total kepada Gusti atau dengan petunjuk atau bimbingan seseorang yang lebih senior dalam olah kebatinan, yang biasanya disebut Guru.

Bimbingan Guru Laku tersebut untuk menghindari dari beraneka gangguan dan hal-hal yang negatif, sehingga tidak keliru tujuan sejatinya. Silahkan, anda bebas menentukan pilihan.

Yang penting anda yakin selalu berada dijalan yang hakiki, yang benar, yang menjadi hak anda  dan itu adalah jalan Ilahi.

Menjalani, mempelajari, melatih olah kebatinan atau spiritualitas menurut istilah universal, itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan takhayul, mahluk-mahluk halus yang mendiami tempat-tempat angker, santet dan hal-hal semacam itu.

Kebatinan adalah jalan yang mulia, metode untuk menghayati kebenaran sejati, mengenali diri sejati, hidup sejati, sehingga hubungannya dengan Tuhan, serasi.

Ada yang menyebut keadaan seperti itu : Wis tinarbuko, bahasa Jawa, sudah terbuka batinnya yang tinggi, sudah mendapat Pencerahan – EnlightmentPepadhang.

Ada yang menyebut Unio Mystica – Persatuan mistis kawulo Gusti . Dalam pemahaman spiritualitas universal dikatakan : Aku ketemu Higher-Self, diri yang lebih tinggi/ Pribadi atau bahkan bisa ketemu dengan Highest –Self – Pribadi Sejati.

Inilah initi kebatinan yang sesungguhnya.
K E J A W E N






 

JAGAD KEJAWEN

The Javanese Culture & Spirituality

Kejawen adalah sebuah kata bahasa Jawa yang berasal dari kata : Jawa. Jagad Kejawen adalah nama website kami. Berbicara mengenai Jawa mengacu kepada beberapa arti a.l. :

 1.    Pulau Jawa

Tanah cantik jelita, beriklim tropis nyaman, terkenal dengan pemandangan indah yang mentakjubkan berupa petak-petak sawah berundak yang subur, diantara gunung-gunung berapi menjulang tinggi menggapai langit biru dan hamparan tanaman padi didataran rendah sampai ketepi-tepi pesisir yang diteduhi pohon-pohon kelapa melambai dibuai angin semilir. Tanah yang subur menunjang tumbuhnya palawija/tanaman-tanaman pangan yang lainnya seperti : jagung, ubi, berbagai jenis sayur-mayur, kacang dan juga tanaman perkebunan  seperti : tebu, jati, teh, coklat, kopi, karet, dll. Berbagai tanaman hias dan bunga-bunga menghiasi berbagai tempat, indah berwarna-warni dan beberapa diantaranya harum semerbak. Semua itu  menjadikan tanah Jawa dikenal oleh berbagai bangsa-bangsa lain.

Orang-orang Eropa pada waktu dulu sering menggambarkan suburnya tanah Jawa dengan canda ria , mengatakan : “Hati-hati, jangan terlalu lama menaruh tongkat kayu (bah. Jawa “teken”) ditanah, nanti berubah menjadi pohon”.

Orang-orang Arab sejak dulu juga mengagumi pulau Jawa yang hijau sepanjang tahun dan airnya jernih melimpah ruah, tanahnya subur, banyak makanan dan udaranya nyaman , dengan ucapan :” Al Jazeera Jawa, Kit atun minal jana” – “Pulau Jawa adalah sepotong tanah surga”.

Untuk sekedar informasi bagi teman-teman lain benua : Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia , Asia Tenggara , antara benua Asia dan Australia, tepat disebelah barat pulau Bali, sedikit diselatan garis katulistiwa. Membujur dari timur kebarat sepanjang 600 mil dengan lebar antara 60 sampai dengan 120 mil, luasnya sekitar 51.000 mil persegi.
Penduduk sangat padat , lebih dari 100 juta orang menghuni Jawa, artinya lebih dari separuh penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Luas Indonesia sekitar 735.000 mil persegi (1.904.000 km2) dengan ibukotanya Jakarta.

 2.    Manusia Jawa

Pada jaman dulu, yang disebut manusia Jawa adalah semua orang yang tinggal di Jawa. Namun dalam perkembangannya menimbulkan grup-grup etnis – linguistik : Jawa Barat ditinggali orang-orang Sunda, sedangkan orang Jawa tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.. Lalu timbul lagi etnis Betawi di Jakarta, Baduy di Banten, Tengger disekitar Bromo , Osing di Banyuwangi, Madura di Jawa Timur sisi Timur.
Dalam pergaulan sehari-hari lebih spesifik menyebut daerah kota asalnya , jadilah orang Jogya, orang Solo, Banyumas, Tegal, Semarang, Madiun, Malang, Surabaya, dll.

Ini juga kebiasaan dibelahan lain dunia. Ada Londoner-orang London, New Yorker-orang New York, Parisien-orang Paris, Moskwic-orang Moskwa. Di tanah Jawa sejak dulu juga tinggal warganegara Indonesia keturunan Tionghwa, Arab, India, Eropa, dll.

The Java Man

Dimasa yang disebut pre-historic, menurut penelitian ilmiah, ada sekelompok manusia purba tertua didunia yang diketemukan di Jawa. Tepatnya di Sangiran , Sragen, Jawa Tengah. Keberadaannya sudah ada 1,9 juta tahun yang lalu. Orang purba tersebut disebut Homo Erectus – manusia yang berdiri kemudian dikenal sebagai The Java Man, manusia Jawa. Penemuan selanjutnya menemukan fosil-fosil manusia purba di Wajak, Mojokerto. Sejarah keberadaan manusia di Jawa ternyata sudah berjalan dalam kurun waktu yang panjang.

Keberadaan orang Jawa ditanah Jawa , tentulah mempunyai sejarah dan budayanya yang perlu dicermati terutama oleh anak keturunan orang Jawa dan penduduk yang mendiami tanah Jawa.     


Jayabaya : Sekelumit sejarah dan cerita rakyat

Nama Jayabaya sangat populer tidak hanya dikalangan orang tradisional Jawa, tetapi juga bagi orang Indonesia umumnya, dikarenakan adanya ramalan kuno yang disebut Jangka Jayabaya, yang ramalannya seputar kemerdekaan Indonesia 1945 – benar.

Indonesia merdeka didahului dengan masuknya tentara Jepang selama 3,5 tahun dengan mengusir kolonialis Belanda yang telah bercokol lebih dari 3.5 abad dinegeri ini. Dengan tepat pula meramalkan siapa Ratu, maksudnya Pemimpin , Presiden pertama R.I dan bagaimana perjalanan perjuangannya. Ramalan yang sering disebut Pralambang Jayabaya ini berlaku sampai dengan tahun 2150-an.

Isi ramalan Jayabaya adalah :
1.    Ramalan tentang perjalanan negara di Nusantara/Indonesia.
2.    Sikap ratu/pemimpin yang baik yang seharusnya dilakukan dan sikap jelek  yang pantang dilakukan.
3.    Contoh perilaku ratu/pemimpin yang bisa jadi panutan.
4.     Sikap pamong/priyayi/birokrat dan tingkah laku manusia dimasyarakat pada saat tertentu..
5.    Gejolak alam, yaitu berbagai bencana alam termasuk wabah dan penyakit , perubahan iklim dan geologis/geografis.
6.    Watak dan tindakan manusia yang mempengaruhi kehidupan secara umum, keadaan negara dan perilaku alam.

Esensi pralambang Jayabaya mengandung nasehat yang bijak, bagaimana manusia  bisa hidup selamat sejahtera dengan berkah Tuhan. Tentu harus punya kesadaran yang tinggi, selalu berbuat baik terhadap sesama manusia, mahluk, bumi, alam dan menyadari kodratnya sebagai titah dari Sang Pencipta. Dengan berbudi luhur, manusia akan mengalami kehidupan di jaman Kalasuba,  yang serba baik,enak, makmur, tetapi kalau masih saja melanggar norma-norma baku kehidupan seperti moralitas, tata susila , maka masyarakat dan negeri ini akan berada pada jaman Kalabendu, yang serba nista, terpuruk, tidak karuan.Pada saat ini kita tidak mengupas ramalan ini, nanti pada kesempatan lain, karena masih banyak hal yang relevan, yang menarik untuk diketahui.


Siapa Jayabaya

Tentang siapa sebenarnya Jayabaya, ada beberapa pendapat yang bergulir. Yang jelas, ada persamaan pendapat, beliau adalah Prabu Jayabaya, seorang raja dari Kerajaan Kediri di Jawa Timur .

Ada yang berpendapat , sesuai dokumen sejarah bahwa Prabu Jayabaya adalah salah seorang raja Kediri diabad ke XI, dimana pada masa itu seni sastra , tari dan musik gamelan berkembang pesat.

Sementara itu ada pendapat lain terutama dari kalangan kebatinan bahwa eksistensi Jayabaya adalah diabad ke IV di Kediri , Jawa Timur. Menurut sumber ini, Kediri adalah kerajaan pertama di Jawa. Dari sini berpindah ke Jawa Tengah di Mataram Kuno disekitar Borobudur, Prambanan, lalu pindah lagi ke Jawa Timur di Jenggala, Kediri dan sekitarnya selanjutnya ke Sigaluh , Jawa Barat, lalu pindah lagi ke Jawa Timur yaitu Majapahit. Lalu pindah ke Jawa Tengah , yaitu Demak, Pajang, Mataram, diikuti jaman penjajahan Belanda, Jepang dan Nusantara merdeka.

Sebenarnya, penduduk pulau Jawa sejak jaman kabuyutan (sebelum datangnya pengaruh Hindu yang memperkenalkan sistim kerajaan), baik yang tinggal di Jawa bagian barat, tengah maupun timur itu sama saja. Baru kemudian  dalam perkembangannya muncul suku-suku dan pembagian daerah kediaman suku. Sebenarnya asal mulanya satu sebagai orang Jawa, orang yang menempati pulau Jawa.

Penduduk selalu mengikuti ratunya yang memindahkan pusat kerajaan.  Pernah di Banten, Pasundan, Mataram, Kediri,Majapahit, penduduk mengikuti ratu membangun negeri. Maklum jumlah penduduk pulau Jawa pada saat itu sedikit sekali.  Bekas negeri/kerajaan yang ditinggalkan penghuninya ketempat lain, menjadi hutan kembali. Kalau ada raja atau kepala daerah yang kejam, akan ditinggal pergi oleh kawulanya dan mereka pindah ketempat lain yang lebih baik.


Watak mulia Jayabaya

Semua pihak berpendapat bahwa Prabu Jayabaya sangatlah bijak, kuat tirakatnya dalam mengemban tugas negara. Untuk memecahkan persoalan negara yang pelik, Sang Prabu disertai oleh Permaisuri, Ratu Pagedhongan, disertai puila oleh beberapa menteri terkait, melakukan perenungan di Padepokan Mamenang, memohon petunjuk Gusti, Tuhan.

Perenungan bisa berlangsung beberapa hari,  minggu, bisa juga sebulan, sampai mendapatkan jawaban/petunjuk dari Dewata Agung, mengenai langkah yang harus dilakukan demi kebaikan kawula dan negara.

Selama masa perenungan di Mamenang, Raja dan Ratu hanya menyantap sedikit kunyit dan temulawak (tiga buah sebesar jari telunjuk) dan minum secangkir air putih segar yang langsung diambil dari mata air, sehari cukup 2 atau  3 kali. Sedangkan para menteri hanya menyantap semangkok bubur jagung dan secangkir air putih setiap waktu makan.

Setelah mendapatkan jawaban/solusi , Raja dan rombongan kembali ke istana di Kediri.


Sabdo Pandito Ratu

Di istana diadakan Pasewakan Agung , rapat kerajaan yang dipimpin raja, dikesempatan tersebut raja mengumumkan kebijakan yang diambil kerajaan dan yang mesti dijalankan dan ditaati seluruh pejabat dan kawula.

Apa yang diputuskan dan telah diucapkan oleh raja didepan rapat itu, disebut Sabdo Pandito Ratu atau Sabdo Brahmono Rojo, harus diterima  dan dilaksanakan oleh semua pihak termasuk oleh raja sendiri. Jadi , seorang raja/pemimpin itu harus memenuhi janji dan apa yang diucapkan harus ditepati, tidak boleh mencla-mencle , cedera janji.

Ini adalah salah satu falsafah kepemimpinan Kejawen yang sudah dikenal sejak masa kuno.


Jayabaya versi Kebatinan


Jayabaya adalah Raja Kediri, sering diartikan sebagai kelahiran manusia pertama di Jawa, adalah didaerah Kediri , Jawa Timur.
Didaerah ini ada dataran subur , suasananya nyaman untuk dihuni, namanya Pare, dari kata pari , beras, makanan pokok manusia.

Ini merupakan  gambaran keberadaan manusia yang lahir dibumi dengan terjamin, karena kondisi alam yang mendukung dan tersedianya makanan.  Raja Jayabaya sebelum turun ke mayapada, mewujudkan diri sebagai manusia yang hidup dibumi , adalah Raja Dewa dari kahyangan . sorga, domainnya para dewa-dewi. Raja Dewa itu bernama Wishnu, Raja Dewa kehidupan pelestari jagat.  (Sejak masuknya pengaruh Hindu, di Jawa mulai timbul negeri dengan sistim kerajaan, menggantikan “tata pemerintahan” asli yang berupa Kabuyutan , yang pemimpinnya Dewan Pinisepuh, orang-orang tua . Nama-nama Hindu mulai diadopsi, meskipun mereka adalah orang-orang Jawa asli).

Wishnu dari domainnya mengamati bumi dengan seksama, mencari tempat yang nyaman untuk dijadikan kerajaaannya. Dia merasa cocok untuk tinggal di Kediri.

Dewa yang ingin menjadi manusia bumi, harus memenuhi syarat-syaratnya. Seperti diketahui dewa itu tinggal di kahyangan, alamnya dewa, alamnya suksma, spirit, roh, tidak memakai badan fisik, karena berbadan sinar. Sedangkan untuk hidup di bumi, suksma harus “memakai pakaian” yang berujud badan fisik dan eteris atau istilah lokalnya badan kasar dan badan halus.

Badan fisik dan eteris itu berintikan elemen-elemen alam : api, udara, air dan tanah dan itu semua harus dalam keadaan sehat, dengan piranti-pirantinya yang bekerja canggih.

Suksma yang menyatu dengan raga , harus sinergis , semua sistimnya bekerja dengan sempurna, sehingga menjadi manusia hidup yang normal yang mampu berkiprah lahir bathin. Kalau penyatuan suksma dengan  raga tidak pas , tidak sempurna , ada yang “korsluit” maka yang mewujud adalah manusia cacat badan, pikiran atau mental.

Untuk terwujudnya/lahirnya manusia yang normal, persyaratannya adalah niat baik, yang diberkahi oleh Sang Suksma Agung, Pencipta Kehidupan. Juga persyaratan hidup dibumi harus dipenuhi sebaik-baiknya.

Manifestasi kehidupan suksma di bumi, lumrahnya dan pada masa kini adalah lewat kelahiran seorang bayi. Bayi yang sehat lahir-bathin yang dilahirkan dari gua garba ibu , setelah berhasil dibuahi bapak.

Sehingga  perlu adanya ibu–bapak yang sehat lahir bathin, ciptanya baik dan benar, menyatu dalam rasa dan raga , tumbuhlah janin.
Dengan sepengetahuan Sang Suksma Agung, Tuhan, suksma yang sesuai turun kebumi, mendapatkan pakaian baru berupa raga fisik dan eteris. Lahirlah seorang manusia baru dengan misi yang mesti dilaksanakan didunia.

Pada kenyataannya manusia adalah suksma,  spirit , roh yang berbadan raga  fisik dan eteris atau raga kasar dan halus. Suksma tidak akan rusak untuk selamanya, kalau badan rusak, suksma akan kembali ke asal-muasalnya keharibaan Sang Suksma Agung, Gusti, Tuhan.                       

Pemahaman manusia suksma ini jangan dibalik menjadi raga hidup yang bernyawa, seperti yang dianut sementara orang.  Akhirnya orang tersebut dalam hidupnya mengutamakan kepentingan raga, ingin selalu mengenakkan raganya sendiri, maka kelakuannya penuh nafsu : mau makan enak, kuasa, kaya duniawi yang egoistis. Mereka lupa kepada misi hidup pokok yang sebenarnya, dibumi malah saling gontok-gontokan dan berkelahi.

Suksma yang berhasil terlahir menjadi bayi, hidup sehat lahir bathin, itu telah melalui perjalanan perjuangan yang maha hebat. Dari beribu-ribu bahkan jutaan benih yang meluncur kegua garba ibu, hanya satu yang berhasil menjadi bayi. Inilah Suksma yang lulus jadi bayi, dia menang, Jaya, terlepas dari segala bahaya - baya dan menjadi bayi manusia - Jayabaya .

Oleh karena itu Jayabaya ada di Kediri, artinya suksma yang jaya hidup Ke dalam Diri-badan manusia..
Inilah pemahaman sejati mengenai terjadinya kehidupan manusia yang sudah sejak dulu merupakan ajaran Kejawen.


Kejawen

Kejawen dalam pengertian yang umum mencakup budaya, tradisi, ritual, seni, sikap dan pandangan hidup orang Jawa. Selain itu Kejawen juga berarti kebatinan atau Spiritualitas Jawa.

Hendaknya diketahui bahwa sebelum agama-agama besar masuk ke Jawa, orang Jawa telah mempunyai kepercayaannya sendiri yang sangat menghormati dan manembah kepada Gusti Sang Akarya Jagat atau Gusti atau Pangeran, Tuhan Sang Pencipta Alam berikut segala isinya termasuk manusia.

Kepercayaan Kejawen diturunkan secara turun temurun dari para leluhur. Orang Jawa sangatlah menghormati ajaran dan pesan pinisepuh yang bernilai tinggi dan bijak. Menurut kebiasaan kuno, pesan orang tua dijunjung tinggi bagai pusaka, dijaga kebenarannya untuk tidak diselewengkan.

Penyembahan kepada Gusti dilakukan melalui panembah, hening, samadi, ritual tradisional dan pralambang-pralambang.
Orang Jawa sejak dulu tidak mengenal penyembahan (atau yang diujudkan) patung-patung Dewa..


Kabeh agama iku apik/Semua agama itu baik

Sejak dulu, orang Jawa selalu bersikap toleran dan berwawasan luas. Oleh karena itu, agama-agama dari luar tanah Jawa diterima dengan baik dan tidak dihalangi untuk berkembang .. Ini sesuai dengan pandangan nenek-moyang Jawa bahwa : kabeh agama iku apik-semua agama itu baik.

Para pinisepuh kejawen dari dulu yakin bahwa semua agama mengagungkan Tuhan Sang Pencipta , meskipun dengan cara-cara yang berlainan.
Jadi tidak ada alasan untuk melarang suatu agama atau kepercayan terhadap Tuhan YME.

Selain itu, setiap agama pada intinya menyebarkan ajaran dan tuntunan mulia bagi para penganutnya , demi terwujudnya kehidupan yang damai dan sejahtera lahir bathin.


JagadKejawen – The Javanese Culture & Spirituality

Ini nama website kami, logonya alu dan lumpang.

Sebagai anak manusia yang terlahir ditanah Jawa dan itu bukan hal yang kebetulan bahwa kami dititahkan untuk menjalani kehidupan yang sekarang ditanah ini Kami terpanggil untuk turut melestarikan ajaran dan budaya Kejawen yang adiluhung dan memperkenalkan kepada saudara-saudara kami tidak hanya kepada orang-orang Jawa  generasi kini, yang mungkin karena kesibukannya belum sempat meluangkan waktu untuk mencerna dan menghayati Kejawen dari perspektif yang lebih jernih.

Dengan membaca pesan-pesan yang tersirat disini, bila seandainya mempunyai sudut pandang lain, setidaknya bisa mengetahui bahwa ada orang-orang Jawa yang secara konstruktif berusaha mencurahkan hati dan usahanya untuk melestarikan Kejawen.

Sikap hidup ajaran Kejawen itu “merdiko”, bebas dalam berpikir dan bersikap, mengekspresikan pendapat. Orang tidak boleh memaksakan kehendaknya, tetapi kalau dipaksa juga tidak setuju.

Kejawen termasuk spiritualitasnya, oleh kami dan saudara-saudara kami yang sefaham dan sepakat untuk nguri-uri – melestarikan Kejawen, akan kami giyarke – perkenalkan, sebar luaskan kepada dunia, kekancah internasional. Sebab,  pendekatan dan pemahaman lewat budaya terbukti ampuh, sangat efektif untuk memupuk semangat saling mengenal, menghargai dan saling menyayangi, welas asih antar sesama anak manusia dari suku dan bangsa apapun diseluruh dunia. Seperti kata pepatah : Tidak sayang karena tak kenal.

Spiritualitas Jawa atau kebatinan, laku spiritual untuk menemukan jati-diri, Pribadi Sejati, Pencerahan, dimana hubungan kawulo Gusti serasi. Spiritualitas Kejawen mudah difahami oleh kaum spiritualis manapun karena sifatnya universal.

Alu/pounder dan Lumpang/Rice-mortar adalah logo website ini :

Ini melambangkan bertemunya Bapak Angkasa dan Ibu Bumi, manifestasi penciptaan sakral didunia ini. Melalui pertemuan Enerji Alam Semesta kedalam gua garba Pertiwi, merupakan perlambang manifestasi kehidupan manusia diplanet bumi ini, atas perkenan Gusti, Sang Pencipta.

Dimasa lalu terutama dipedesaan, diluar rumah atau  didekat lumbung padi , selalu ada Alu yang diletakkan diatas Lumpang. Itu merupakan perlambang eksistensi kehidupan yang sejahtera dibumi dengan berkah Gusti.              

Kehidupan yang sempurna didunia terjadi atas karsa dan berkah Gusti, dilambangkan dengan Alu Bapak AngkasaDayaning Urip – Daya Hidup.  Daya hidup dari Gusti yang menyatu dalam gua garba Pertiwi yang subur dan mendukung , dilambangkan dengan Lumpang/Ibu Bumi.

Oleh karena itu, bila umat manusia ingin mendapatkan berkah Gusti, supaya ada kehidupan yang baik dibumi, bumi dan alam semesta harus dilestarikan dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya,
 Memayu Hayuning Bawono

Melestarikan kecantikan jagad adalah salah satu sikap dan kebajikan hidup,jawa yang sangat prinsipil dan sampai kini tetap relevan , juga dikancah global  dikumandangkan para pelestari lingkungan dengan ungkapan Save our planet- selamatkan planet kami.

Alu dan Lumpang yang menyatu  secara spiritual juga menunjukkan sikap hidup yang melambangkan hubungan serasi antara kawulo dan Gusti, istilah kebatinan  Jawa : Jumbuhe kawulo Gusti atau Manunggaling kawulo Gusti


Catatan untuk saudara-saudara kita bangsa Indonesia

Kami sepenuhnya menyadari bahwa budaya Kejawen adalah sebuah permata dari untaian kalung permata Nusantara yang indah.
Semua sukubangsa di Indonesia sama berharganya dan punya kedudukan sejajar. Budaya masing-masing suku sudah dan akan diperkerkenalkan oleh saudara-saudara kita yang fasih dalam bidangnya.

Kami menampilkan Kejawen jauh dari prasangka untuk mencuatkan sukuisme, itu semata hanya karena kami merasa lebih menguasai bidang ini.
Budaya beragam suku-suku dari seluruh pelosok tanah air, membentuk taman indah, harum berwarna-warni di persada Indonesia.  

Motto yang membuat bangsa Indonesia rukun adalah Bhineka Tunggal Ika-Berbeda-beda tetapi satu. Sebenarnya motto ini relevan juga dipakai ditingkat mondial dalam pergaulan antar bangsa-Unity in diversity.
Mukadimah


Bahwa sesungguhnya hakikat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan; demikian kehidupan manusia sebagai makhluk Allah Tuhan Semesta Alam, yang terutama hendak menuju ke keabadian kembali kepada Causa Prima titik tolak segala sesuatu yang ada melalui tingkat ke tingkat, namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang di kejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.

SETIA HATI sadar meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta warganya menyikap tabir / tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA HIDUP” bertahta.
Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI TERATE dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya. Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi.
Maka SETIA HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tidak kandas /tenggelam pada pelajaran pencak silat sebagai pendidikan kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauhnya kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka  dan suasana.
Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi  Persaudaraan “SETIA HATI TERATE”, sebagai ikatan antar saudara “SETIA HATI” dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.
  Konsep pembagian tingkatan Terbaru Dalam sistem di SH Terate


Pada dasarnya tidak ada tingkatan dalam system komunikasi persaudaraan di SH terate,yang ada adalah saudara tua dan saudara muda,kakak dan adik.
Tapi untuk mempermudah praktik pengajaran atau pendidikan,Sh Terate memberikan konsep tingkatan dalam system pelajaran atau latihan pencak silat,Sejauh ini tingkatan yang sudah di terapkan adalah sebagai berikut:
      Tingkatan                        Materi senam                    Jurus
 1. Tingkatan polos                    1 s/d 30                        1 s/d 6  
 2. Tingkatan Jambon               31 s/d 45                       6 s/d 11
 3. Tingkatan Hijau                   46 s/d 60                      12 s/d 20
 4. Tingkatan Putih                   60 s/d 90                       20 s/d 36

Dan di TAHUN 2014  pengurus pusat PSHT membuat konsep rencana  systim tingkatan yg ada di dalaM PSHT,GUNA MENGHADAPI PERKEMBANGAN PSHT kedepan.adapun rencana tersebut antara lain:

    Tingkatan                                                              Materi
1.  Tingkat I                                                          JURUS 1  s/d  8
2.  Tingkat II                                                         JURUS 8  s/d 17
3.  Tingkat III                                                        JURUS 18 s/d 25
4.  Tingkat IV                                                        JURUS 26 s/d 35
5.  P E N G E S A H A N                                          JURUS 36
6.  Tingkat V                                                         JURUS 1 s/d 5  [dulu jurus Tk 2]
7.  Tingkat VI                                                        JURUS 6 s/d 10 [Dulu jurus tK2]
8.  Tingkat VII                                                       JURUS 11 s/d 15 [dlu jurus Tk 2]
9.  P E N G E S A H A N                                          Pelajaran batiniyah/Kerohanian
10.TingkatVIII                                                       JURUS hanya 1[jurus TK3]
11.Tingkat IX                                                        Pelajaran batiniyah menuju 
                                                                            konsepsi manunggaling kawulo
                                                                            gusti.

Di sela sela materi pelajaran senam dan jurus di berikan juga pelajaran pasangan,sambung persaudaran,permainan blati,kripen osdower,dan ke SH an.

Di samping rencana rancangan tingkatan di atas,kedepan pengurus jg akan merencanakan adanya pengharagaan buat para warga PSHT,antara lain;

    PENGHARGAAN                                             DI BERIKAN KEPADA
1.  DIMAS SATRIO ANOM                                WARGA TKT 1 YG BARU DI SYAHKAN
2.  DIMAS SATRIA TAMA                                 Warga  TKT 1 yg di nilai punya SDM
                                                                    berkuwalitas dng pengabdian dan
                                                                    kesetian yg tinggi.
3.  KANGMAS WIRA ANOM                             WARGA tk 2 yg baru si syahkan
4.  KANGMAS WIRA YUDA                              WARGA tk 2 dengan loyalitas tinggi
5.  KANGMAS WIRA TAMA                              WARGA tk 2 yg di nilai sdh mumpuni
6.  KI HADJAR ANOM                                     WARGA tk 3 [hny berjmplah 3 orang]
7.  KI HADJAR                                               WARGA tk 3 [hanya 1orang sbg pimpinan


Catatan;;

1.  Gelar DIMAS SATRIO ANOM dan DIMAS SATRIA TAMA di usulkan oleh cabang ke pusat,setelah cabang melakukan penilaian terhadap warga TK 1 yag ada di cabang.

2.  Gelar WIRA, baik wira anom,wirayuda dan wiratama di berikan pusat atas usulan maupun tanpa usulan  dari cabang.

3. Gelar HADJAR merupakan gelar tertinggi dalam tataran pendidikan PSHT,gelar ini di berikan oleh pusat [HADJAR]kepada warga yg benar benar mempunyai loyalitas dan kesetiaan tinggi.gelar HADJAR ANOM di berikan kepada warga yg telah menyandang gelar WIRA,baik wira anom,maupun wirayuda.

        Sekian and terima kasih sampun purun nyimak coretan kulo.
 



  

Garis garis besar pendidikan Setia Hati Terate

Secara garis besar bahwa pelajaran pencak silat di SH Terate mengajarkan:

  a. Didikan Lahiriyah

     1. Senam dari senam 1{satu} samapai dengan senam 90{sembilan piluh}

     2. Jurus 1{satu} sampaio 36 {tiga enam}

     3. Pasangan

     4. Sambung

     5. Ke- SH - an

     6. Permainan belati

     7. Permainan toya

     8. Permainan Krippen

     9. Osdower

  b. Didikan Batiniyah [ke - SH -an}

      Didikan kerohanian atau kebatinan atau juga biasa di sebut ke SH an di SH terate,bertitik tolak pada pendidikan mental spiritual dengan konsepsi ajaran budi luhur tau benar dan salah,beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME

      Didikan ini jg sering pula  di sebut sebagai NGELMU KANG GAWE RESEPING ATI [ilmu yang membuat ketenangan hati]dharma yg di lakukan,suka membahagiakan dan mendahulukan kepentingan orang banyak tanpa mengesampingkan kepentingan pribadi.

     Penjabaran didikan kerohanian itu dengan pepatah paling sederhana SH Terate Yaitu: "Aja seneng gawe ala ing liyan,apa alane gawe seneng ing liyan"